Tuesday, February 6, 2007

Cinta Segitiga

Apa pula cinta segitiga ini? Apakah bentuknya segitiga? Cinta yang
sejati akan tersayat dan koyak bila muncul orang ke tiga. Sering kali
orang ke tiga ini muncul tanpa dapat dideteksi. Kita tidak tahu siapa
menerima orang yang ke tiga itu. Mungkin dia adalah teman SMAnya?
Mungkin juga tetangganya? Atau mungkin mantan pacarnya? Mungkin juga
orang tua kita, nah kalau dia adalah orang tua kita, kategorinya
hanya sebatas orang ke tiga, nggak ada embel-embel cintanya.

Orang yang berpacaran memang sering menghadapi berbagai godaan dan
tantangan, baik dari luar maupun dalam. Kadang kita tidak menduga
tantangan dan godaan itu berbentuk apa. Bisa juga dari pihak orang
tua yang tidak menyetujui terjadi hubungan ini. Tidak diketahui sebab
musababnya, namun kebanyakan karena masalah ekonomi. Perbedaan
tingkat ekonomi yang cukup menyolok juga membuat orang tua menjadi
penghalang. Terutama tuntutannya ditujukan kepada pihak cowok. Yang
cowok itu harus lebih kaya, atau paling sedikit pendidikannya lebih
tinggi.

Beberapa waktu yang lalu ada seorang cowok berkata pada saya, dalam
hal berpacaran selalu terjadi ketidakadilan, lalu saya bertanya
mengapa anda berkata demikian? Lalu ia berkata, yang cewek selalu
memilih cowok yang "siap pakai" istilahnya disebut demikian.
Maksudnya si cowok harus punya gelar, sudah bekerja, kaya, punya
mobil pribadi, bila perlu punya rumah pribadi dan sebagainya. Lalu
saya katakan bukankah, seorang cowok juga boleh menuntut demikian?
Pembicaraan ini berhenti, karena pulsa telepon habis dan tidak
dilanjutkan lagi. Kemudian dari email yang saya terima saya baru
mengerti rupanya yang dimaksud dengan "siap pakai" ini rupanya
tuntutan dari kebanyakan orang tua terhadap para cowok putrinya.
Kadang masalah cinta itu diabaikan, jadi orang tua kadang menjadi
orang ke tiga yang menghalang-halangi cinta sang anak.

Sekarang kalau cinta segitiga lain lagi, muncul orang lain yang juga
mencintai sang cewek atau cowok itu. Saya heran, ada orang merasa
bangga kalau banyak orang cinta padanya, itu sebabnya walaupun ia
sudah memiliki pacar, masih saja memberikan peluang dan pengharapan
bagi orang lain. Kadang yang terjadi pengharapan itu begitu
kelewatan, jadi seakan-akan orang tersebut memiliki dua pacar tau
lebih. Pacarnya yang pertama tidak rela dilepaskan, namun ia juga
tidak rela menolak pacar yang kedua, nah akhirnya muncul cinta
segitiga. Sangat menyakitkan sekali, kalau ternyata masalah ini
terbongkar, sang korban akan menyebutnya pengkhianat cinta.

Ketiga saya bertanya pada seorang cewek, bagaimana hubungan dia
dengan kekasihnya? Dengan lemah gemulai ia menjawab, jangan disebut-
sebutkan lagi! Lalu saya bertanya kenapa demikian? Bukankah kalian
sudah lama berpacaran, bahkan saya pernah dengar kalian sudah
bertunangan? Lalu ia pun mulai bercerita panjang lebar, "setahun yang
lalu pacarku mendapat tugas baru di Jakarta, perusahaan mengangkatnya
menjadi Kepala Cabang di sana. Dengan berat hati kamipun berpisah,
saya di Surabaya dan dia di Jakarta. Namun karena kesibukan masing-
masing, kami jarang komunikasi, paling seminggu sekali setiap malam
minggu via telepon, hari-hari biasa kadang via sms. Pada mulanya
komunikasi ini masih lancar, namun sesudah tiga bulan saya merasa ada
sesuatu perubahan, sering tidak menjawab telepon dan membalas sms
saya. Itu sebabnya diam-diam saya ambil cuti seminggu dan menyusul ke
Jakarta. Sengaja saya tidak memberitahukannya bahwa saya akan ke
Jakarta, saya berpikir akan membuat surprise di hari ulang tahunnya.
Saya berangkat naik pesawat pagi, kemudian dengan Taxi Airport
Soekarno - Hatta saya langsung menuju ke kantornya yang kebetulan
memang tidak begitu jauh dengan dengan Airport.

Herannya sudah jam 10. pagi, dia belum masuk kantor, saya pikir
mobilnya mogok, macet atau sakit. Saya sengaja tidak memperkenalkan
diri saya kepada sekretarisnya, sehingga ia benar-benar tidak tahu
saya datang. Hampir satu jam lebih saya menunggu, namun apa lacur,
tiba-tiba saya melihat dari lantai dua tepatnya di halaman parkir,
kekasihku keluar dari mobil namun tidak sendiri, ia mengandeng
seorang wanita berambut panjang yang akhirnya saya kenal dia adalah
salah seorang sekretaris di bidang pemasaran. Saya sangat terpukul
sekali waktu itu, namun saya tetap menahan diri dari emosi seakan -
akan tidak pernah melihat kejadian itu. Maksud hati hendak membuat
surprise buatnya, malah saya yang menerima surprise yang menyakitkan
itu.

Hari itu dia benar-benar kaget dengan kehadiran saya di kantornya.
Setelah berbicara sebenatar, saya minta sopirnya mengantar saya ke
rumah Tante saya di daerah Pluit. Malam hari itu kami bertengkar
hebat, saya tidak menerima kejadian ini. Sementara dia selalu membela
diri, alasannya ada tugas kantor yang harus diselesaikan di kantor
pemerintah, yang memerlukan mereka berdua hadir. Namun dipikirnya
saya tidak melihat mereka turun dari mobil lalu bergandengan tangan.

Keesokan pagi tanpa memberitahukan padanya saya langsung menuju ke
Airport dan kembali ke Surabaya. Berkali-kali dia telepon saya untuk
minta maaf atas kejadian itu, sementara itu saya sulit sekali
menerimanya. Bagaimana mungkin, sebab mereka satu kantor, sedangkan
saya antara Surabaya dan Jakarta. Setelah berkali-kali dia mohon
maaf, akhirnya saya coba menerima dia kembali. Namun hal itu tidak
berlangsung lama, sebab baru saja seminggu teman saya di Jakarta
melihat dia bersama wanita itu lagi di Taman Anggrek.

Saya coba menghubungi Cellulernya, namun ia tidak mengangkatnya.
Kemudian saya coba call dia dengan Celluler temanku, akhirnya ada
yang mengangkatnya, dan yang berbicara seorang wanita. Pada saat itu
juga saya hampir pingsan, namun puji Tuhan hal itu tidak terjadi.
Saya berusaha tenang setenangnya. Saya coba tidak marah, dan menahan
air mata. Namun saya tidak sanggup, air mataku tetap saja meleleh.
Tiga malam saya tidak bisa tidur memikirkan kejadian ini, akhirnya
saya masih ingat waktu itu Senin pagi, kebetulan saya minta ijin
sakit tidak masuk kerja. Saya kumpulkan semua surat, hadiah dan
termasuk cincin yang di tangan saya ini. Kemudian saya bungkus baik-
baik, dan melalui Titipan Kilat, saya kirim ke Jakarta. Mulai detik
itu saya tidak mau menerima telepon dan beritanya sama sekali.
Hingga hari ini sudah berlangsung delapan bulan, saya tidak tahu
lagi dia di mana dan saya tidak mau tahu lagi.

"Cinta segitiga, cinta yang sanggup menghancurkan manusia. Memang
betul pacaran itu asyik, namun apabila kita melanggar aturan mainnya,
maka akan terjadi banyak korban. Korban cinta dapat berakibat buruk,
ada yang hampir menjadi gila, bahkan ada yang tanpa sengaja membunuh
saingannya dan ada pula yang bunuh diri. Hai kawan, kalau saat ini
anda sedang berpacaran, sadarlah, teguhkanlah, berjaga-jagalah;
jangan sampai terpengaruh sifat buruk ini. Jangan coba memberi angin
segar dan harapan pada orang lain, kalau anda sudah punya pacar
supaya tidak mengundang cobaan dan masalah. Selamat berpacaran,
pacaran itu Asyik , tetapi anda dilarang keras terus-menerus asyik
pacaran, ntar tugas-tugas lain terbelengkalai

Send by Yoddy H

No comments: